Skip to main content

Smart Manufacturing di masa Covid19

 



Salah satu industri terdampak pandemi Covid19 adalah manufacturing. Mungkin tidak semua bidangnya, tapi sebagian besar pasti terganggu. Pengalaman China yang hingga 3 bulan mematikan semua ‘mesin’ manufakturnya, dan harus bangkit kembali dalam waktu singkat.

Ada beberapa hal yang mungkin sama dengan kondisi China, yaitu kita masih memiliki manufaktur yang padat karya, masih banyak pekerja. Keduanya juga memiliki pasar yang besar, yang diyakini masih akan memerlukan produk manufaktur. Tapi seberapa cepat bisa bangkit dan pulih kembali, semua kegiatan produksi, target produksi, dan distribusi serta penjualan. Ini yang mungkin harus kita evaluasi.

Pemerintah kita telah mencanangkan Industri 4.0 sejak April 2018, dan disana menjadi tugas dan tanggung jawab dari kementerian Perindustrian untuk bisa memaksimalkan potensi manufaktur Indonesia dengan menggunakan teknologi informasi.

Beragam program telah dibuat, tapi masih saja ada kendala. Terutama terkait dengan implementasi teknologi informasi yang digunakan untuk mempercepat Industri 4.0 bisa digunakan dan terjadi di kalangan manufaktur. Kalau kita bicara manufaktur skala menengah hingga besar, maka hanya manufaktur besar saja yang telah memaksimalkan potensi ini. Dan ini memang umumnya ada di 5 industri target Making Indonesia 4.0. Lainnya, terutama IKM (Industri Kecil Menengah) masih harus bergelut dan bingung memulai dari mana. Tidak hanya karena faktor pengetahuan, tapi juga biaya investasi yang harus mereka lakukan.

Coba kita lihat apa yang bisa IKM mulai lakukan terkait Smart Manufacturing, terutama di kala pandemi ini. Kali ini kita akan melihatnya dari aspek konsumen.

  1. Konsumen merasa sulit berbisnis dengan manufaktur. Konsumen merasakan sulit mencari informasi tentang produk yang diproduksi, informasi lengkap produk, bagaimana menghubungi tim sales dan teknis yang mengerti. Belum lagi mereka juga kesulitan melakukan order. Dan ada juga keluhan konsumen karena mereka tidak tahu kapan produk yang mereka order akan selesai. Kapan produk akan diantar ke tempat mereka. Belum lagi konsumen komplain dengan kualitas produk.
  2. Konsumen inginnya memesan seperti di marketplace. Karena semua merasakan kemudahkan melakukan order, melihat produk, bahkan tahu kapan produk akan diantar, kapan akan siap, maka konsumen menganggap manufaktur bisa melakukan seperti yang marketplace lakukan. Mungkin dalam beberapa hal bisa, karena tetap ada pre-order yang harus dilakukan.
  3. Konsumen ingin self service portal. Dari self service portal, konsumen ingin bisa melihat semua. Mulai dari order, hingga komplain , serta informasi produk.
  4. Konsumen ingin order tepat waktu. Ini pasti keinginan konsumen, tapi apakah mereka bisa melihat semua proses nya, ada kendala apa, apa yang terjadi. Transparansi dituntut tinggi oleh konsumen saat ini.
  5. Konsumen komplain karena tidak bisa melihat inventori secara online. Ini kecenderungan baru, mereka ingin melihat semua termasuk stok, inventor yang ada.
  6. Konsumen ingin semua bisa online saja. Konsumen ingin mereka bisa lakukan semua secara online.

Lalu apa yang harus manufaktur lakukan ?

Perkuat kemampuan produksi dengan implementasi sistem TI. Saya menyebutnya sistem teknologi informasi, karena di dalamnya bisa banyak hal. Mulai dari infrastruktur teknologi informasi, mulai dari koneksi dari mesin produksi, perkabelan yang diperlukan, hingga implementasi sistem informasi, seperti Customer Relationship Management (CRM), Enterprise Resource Planning (ERP), dan perangkat sistem yang menghubungkan mesin produksi, peralatan di area produksi , yang bisa dimonitor , diintegrasikan satu dengan lainnya. Diintegrasikan dengan customer portal. Dari sini mereka bisa melakukan banyak hal.

Mungkin ada juga yang sudah punya ERP, atau minimal Sistem Akunting, maka tinggal buat Customer Portal. Beberapa memulai dalam konteks sebagai Customer Support Portal , atau Helpdesk System. Tapi di dalamnya sudah bisa melakukan order, bisa menerima komplain (Service Catalog), bisa melihat progress produksi (project management).

Lalu pertanyaan selanjutnya, lebih baik membuat sistem atau membeli yang sudah jadi ? Saya sangat menyarankan, membeli atau menyewa sistem yang sudah jadi. Mungkin kendala awal bisa terkait bahasa, atau proses bisnis. Tapi memang itulah seni-nya. Tapi kecepatan implementasinya lebih jelas. Dan investasi nya lebih murah, apalagi bila berbasis cloud. Maka tidak ada biaya infrastruktur TI yang tinggi.

Sudah saatnya, skala Industri Kecil Menengah pun bersiap, menghadapi pandemi tapi tetap produktif, dan kuncinya adalah penggunaan teknologi informasi.

Silahkan ikuti kegiatan virtual kami BE-SMART, SMART MANUFACTURING - 10 Sep 2020 - jam 14-16.30 WIB. Kali ini akan hadir juga anggota Taipei Computer Association (TCA) dari Taiwan, selain anggota APTIKNAS. Daftar di : https://www.eventcerdas.com/registrasipeserta.php?id=167

Fanky Christian, PT Kota Cerdas Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

REBUILD AND RECONNECT - EVENTCERDAS 2021

REBUILD AND RECONNECT - EVENT CERDAS 2021 merupakan tema EVENTCERDAS sepanjang 2021 dengan fokus kepada : 1. B2B TALK - setiap KAMIS jam 15-16 WIB 2. StartSMEup TALK - setiap JUMAT jam 15-16 WIB 3. Cybersecurity TALK - setiap SELASA jam 15-16 WIB Program ini merupakan program TALK (Diskusi) dengan para narasumber. Program ini didukung oleh APTIKNAS, ASISINDO dan ACCI untuk memajukan IT INDONESIA. Silahkan kontak tim kami segera untuk membantu anda membangun (rebuild) dan terkoneksi kembali (reconnect)

ONLINE GATHERING APTIKNAS DKI JAKARTA - 03 April 2020 "Strategi Bertahan di tengah Krisis Covid-19

  Rekan2 Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kami mengundang kehadirannya dalam ONLINE GATHERING APTIKNAS DKI JAKARTA - 03 April 2020 - Jam 14-16 WIB, kali ini membahas tema ""Strategi Bertahan di Tengah Krisis Covid-19" dengan nara sumber: - Ketum APTIKNAS  - Soegiharto Santoso "Sharing Melewati Krisis Ekonomi" - Teddy Tjan - SANKEN "Menjaga Branding di tengah kemelut Covid-19" - Virja Dharma Gita - "Meninjau ulang Business Model dan Strategy" - Moderator : Fanky Christian. Registrasi online di : https://bit.ly/OLAPTIKNAS. Max 100 org Cara registrasi member di EVENTCERDAS : Online menggunakan aplikasi ZOOM. Panduan Instalasi dan Pengunaan Zoom Untuk apple : https://apps.apple.com/id/app/zoom-cloud-meetings/id546505307 Untuk android : https://play.google.com/store/apps/details?id=us.zoom.videomeetings Step by step install aplikasi zoom adalah sbb: (1) Search zoom di appstore (ios) atau playstore (android), atau melalui link diatas,

Ikuti Virtual Events membahas Technologies Change Your Life During Pandemic - Oktober 2020

 APTIKNAS kembali bekerjasama dengan EVENTCERDAS mengadakan rangkaian virtual event, di bulan Oktober 2020, dengan mengangkat tema "TECHNOLOGIES CHANGE YOUR LIFE DURING PANDEMIC"  Membahas berbagai teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah hidup kita terutama di masa pandemi ini.  Adapun kegiatan ini membahas : 1 Oktober 2020 - e-Health - beragam solusi e-Health, bekerjasama dengan HealthTech.id 8 Oktober 2020 - e-Learning - beragam solusi pembelajaran  15 Oktober 2020 - e-Commerce - bekerjasama dengan Global Sources Hongkong 22 Oktober 2020 - e-Payment - beragam teknologi pembayaran Pastikan diri anda mengikuti kegiatan ini, dengan mendaftar di www.eventcerdas.com  Untuk sponsorship / presenter dapat menghubungi tim EventCerdas yang ada.