Skip to main content

Penyerangan Website Bisa Rugikan Keuangan

 



Seminar IoT and Cyber Security Strategy 2020’ di Jakarta pada Kamis (12/12/2019)


Ancaman pada suatu website (situs) mulai disadari sejumlah pihak termasuk pemerintahan. Langkah ini ditunjukkan dengan Badan Siber dan Sandi (BSSN) menyediakan website pendeteksi ancaman siber khusus malware bernama honeynet memasuki 2019.
“BSSN merupakan salah satu klien kami yang menggunakan acunetix,” kata Jimmy Hadian, Direktur Utama (Dirut) PT Raditya Mulia Lestari, sebuah perusahaan yang menyediakan solusi pendeteksi website bernama acunetix kepada Majalah Biskom di sela-sela ‘Seminar IoT and Cyber Security Strategy 2020’ di Jakarta pada Kamis (12/12/2019)
Langkah yang sudah dilakukan oleh BSSN tetap membuat Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) mengimplementasikan acunetix guna mendeteksi kemungkinan vulnerability (pengambilalihan sistem komputer oleh pihak tak berwenang).
Selama ini sebagian kalangan pemerintahan hanya diserang dari tampilan website-nya dengan suatu gambar tertentu yang dikenal sebagai defacing.
Namun, pencurian data dari yang tertanam dalam website itu bisa saja terjadi dilakukan oleh penyerang. Data ini bisa dijual atau dipakai untuk suatu transaksi. “Kita baru menyadari kehilangan data ketika website-nya sudah tidak ada,” ujarnya.
Memang mayoritas penyerangan atau pencurian data dilakukan kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan dan belanja daring. Saat itu pencuri tidak menyalahgunakan data tadi secara langsung untuk suatu transaksi.
Dengan begitu perusahaan-perusahaan keuangan atau toko daring harus melakukan pengecekan terhadap keamanan website yang dimilikinya secara rutin. Hal itu supaya tidak terjadi vulnerability.
“Kalau bank besar bisa membutuhkan waktu selama tiga bulan, itu menjadi kendalanya,” jelasnya.
Kondisi tadi diklaim bisa diatasi dengan menggunakan solusi yang ditawarkan oleh acunetix. Sebab, aplikasi ini dapat melakukannya hanya satu bulan, bahkan satu minggu saja.
“Acunetix melakukan scan (pemindaian) yang bisa memberikan peringatan atas  vulnerability,” tandasnya.
Dari pemindaian yang dilakukan acunetix dapat berupa suatu laporan yang dapat disampaikan kepada web developer. Kejadian ini dapat ditndaklanjuti penangangannya.
Rambah BUMN
Jimmy meneruskan acunetix tidak hanya dipakai oleh industri perbankan, bahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Bank Mandiri, Dari kalangan perbankan swasta seperti Bank Danamon.
“Industri lain yang menggunakan acunetix seperti kesehatan (rumah sakit), minyak dan gas, KAI (Kereta Api Indonesia), dan PT Timah,” ujarnya.
Sektor telekomunikasi juga memakainya yaitu Telekomunikasi Indonesia (Telkom) yang merupakan perusahaan plat merah. Hal ini juga dilakukan XL Axiata.
Begitupula regulator keuangan seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak ketinggalan dari industri otomotif swasta yakni Toyota Asrra Motor (TAM).=
Raditya Mulia Lestari dapat menyuguhkan acunetix di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Selain itu bisa juga menjangkau wilayah Indonesia bagian Timur. (moc)

Comments

Popular posts from this blog

Ikuti Virtual Events membahas Technologies Change Your Life During Pandemic - Oktober 2020

 APTIKNAS kembali bekerjasama dengan EVENTCERDAS mengadakan rangkaian virtual event, di bulan Oktober 2020, dengan mengangkat tema "TECHNOLOGIES CHANGE YOUR LIFE DURING PANDEMIC"  Membahas berbagai teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah hidup kita terutama di masa pandemi ini.  Adapun kegiatan ini membahas : 1 Oktober 2020 - e-Health - beragam solusi e-Health, bekerjasama dengan HealthTech.id 8 Oktober 2020 - e-Learning - beragam solusi pembelajaran  15 Oktober 2020 - e-Commerce - bekerjasama dengan Global Sources Hongkong 22 Oktober 2020 - e-Payment - beragam teknologi pembayaran Pastikan diri anda mengikuti kegiatan ini, dengan mendaftar di www.eventcerdas.com  Untuk sponsorship / presenter dapat menghubungi tim EventCerdas yang ada.

Catatan Singkat Online Gathering APTIKNAS Strategi Bertahan di Krisis Covid-19 - 03 Apr 2020

  Sewaktu Online Gathering APTIKNAS membahas tema "Strategi Bertahan di tengah Krisis Covid-19" yang diadakan secara online dengan aplikasi ZOOM Meeting. Aplikasi Zoom Meeting disediakan oleh EVENTCERDAS.COM dari PT Kota Cerdas Indonesia, salah satu anggota APTIKNAS DKI JAKARTA. Seminar online kali ini menghadirkan tiga pembicara yang telah melewati masa-masa krisis sebelumnya, yaitu Bpk Soegiharto Santoso, juga selaku Ketua Umum APTIKNAS, Bpk. Teddy Tjan (Direktur SANKEN), serta Bpk. Virja Dharma Gita (VDG Consulting). Ketiga tokoh ini diundang oleh Bpk. Fanky Christian, Ketua APTIKNAS DKI JAKARTA untuk mengisi sesi seminar online kali ini. Bpk Fanky Christian selaku moderator memulai dengan perkenalan para nara sumber, serta menyampaikan slide potential looser dan winner dalam krisis covid-19. Gambar dibawah ini menunjukkan peluang ICT (TIK) bisa menjadi potential winner dalam masa krisis Covid-19. Berikutnya sesi Presentasi dari Bpk. Soegiharto Santoso, yang menceritakan l...

Kegiatan Seminar IoT and CyberSecurity for Smart Building 31 Jan 2020

  APTIKNAS bersama dengan anggota yang bergerak di bidang Games (Vendor Games Indonesia) didukung Yorindo dan EventCerdas kembali mengadakan Seminar IoT and CyberSecurity for Smart Building. Seminar ini diadakan di Function Hall South Square Dome , Jakarta, bersamaan dengan event Indonesia Electronic Games Show (IEGS) 31 Jan - 2 Feb 2020. Hadir dalam kesempatan ini Ketum APTIKNAS Soegiharto Santoso menyampaikan kata sambutan dan presentasinya. Tertarik mengikuti kegiatan seminar sejenis ? Silahkan kunjungi www.eventcerdas.com . sumber: https://jakarta.aptiknas.id/2020/02/kegiatan-seminar-iot-and-cybersecurity.html